Pesona dan Sejarah Gunung Galunggung

Gunung Galunggung menjadi salah satu gunung di Tasikmalaya, Jawa Barat yang sukses tunjukan pesonanya. Gunung tersebut menjadi icon pariwisata Jawa Barat yang sangat dibanggakan. Gunung tersebut masuk sebagai kategori gunung berapi dengan ketinggian mencapai 2.167 meter di atas permukaan laut. Kepopuleran Gunung Galunggung semakin meningkat, sebab letusan dahsyat yang terjadi pada tahun 1822. Letusan tersebut menewarkan sekitar 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa sekaligus. Warga mulai bangkit di tahun 1987, hal tersebutk terbukti dari mulai dibukanya tempat wisata di sekitar kawasan letusan. Tepatnya, di Desa Linggajati. Dari sekian banyak penawaran wisata, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandian air hangat yang terbentuk sangat indah.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa Gunung Galunggung mengalami letusan cukup  besar di tahun 80an. Kemudian para ahli mencatata, erupsi terakhir terjadi tahun 1982.  Dampak erupsi pada waktu itu, terbilang cukup memprihatikan karena warga sekitar terpaksa gagal panen karena lahar panas yang dimuntahkan sebanyak 300 kali. Sedangkan untuk korban jiwa tidak ditemukan. Berhubung letusan masuk sebagai bencana alam skala tinggi, impact yang terjadi tidak hanya terjadi di Indonesia. Namun, terdapat gangguan penerbangan dunia karena abu vulkanik terbawa angin. Misalnya saja, rute penerbangan Singapura-Sydney dan pesawat British Airway 747 yang terpaksa mendarat dan dihentikan.